Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin berbicara mengenai hukum alam dan syariah dalam tausiah pada acara buka puasa bersama Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 28 Maret 2024.
“Allah Subhanahu Wa Ta’ala memberi aturan pada manusia supaya hidupnya itu teratur, bahagia. Aturan Tuhan ada dua, yang satu aturan hukum alam,” kata Kiai Ma’ruf Amin di Istana Negara Jakarta, Kamis (28/03) seperti dilansir ANTARA.
Kiai Ma’ruf Amin mengatakan aturan hukum alam adalah aturan yang tidak memiliki pilihan.
“Ya kalau api itu panas. Lalu hutan dirusak itu jadinya terjadi kerusakan lingkungan yang berdampak. Itu semua hukum alam,” kata dia.
Aturan kedua yakni hukum syariah yang ada dalam Al-Qur’an. Menurut mantan Ketua Umum MUI itu, manusia dengan akalnya dapat memilih untuk menjalankan hukum syariah atau tidak, namun semuanya mengandung konsekuensi.
“Bedanya kalau hukum alam, orang nggak bisa memilih. Yang melanggar (langsung) kena akibatnya. Kalau hukum syariah boleh memilih, mau menjalankan silakan, mau tidak menjalankan silakan, hanya nanti tunggu akibatnya saja,” jelasnya.
Mantan Rais Aam PBNU ini menjelaskan hukum syariah baik ibadah ritual maupun ibadah sosial mengandung hikmah maslahat atau manfaat. Manusia dengan akalnya bisa memilih untuk menjalankan hukum syariah atau tidak.
“Syariah itu bangunannya, asasnya dibangun di atas hikmah. Artinya ada manfaat, kemaslahatan bagi hambanya. Syariah semua adil, aturan dalam syariah semua adil, karena pembuatnya Allah, tidak memiliki kepentingan apa-apa,” kata dia.