Kelompok pejuang Palestina, Hamas, mengumumkan pimpinan mereka yang baru setelah syahidnya Ismail Haniyah di Teheran, Iran, beberapa waktu lalu.
Pemimpin Hamas di Jalur Gaza, Yahya Sinwar, terpilih sebagai Kepala Biro Politik menggantikan Ismail Haniyah.
“Gerakan Perlawanan Islam Hamas mengumumkan pemilihan Komandan Yahya Sinwar sebagai kepala biro politik gerakan tersebut, menggantikan Komandan Ismail Haniyeh yang telah wafat, semoga Allah merahmatinya,” ungkap pernyataan Hamas.
Juru bicara Hamas Osama Hamdan mengatakan, Sinwar dipilih dengan suara bulat sebagai pemimpin baru, yang mencerminkan pemahaman gerakan tersebut tentang kebutuhan kelompok saat ini.
Menurutnya, Sinwar selalu terlibat dalam negosiasi gencatan senjata dengan Israel.
Sinwar, yang dekat dengan pendiri Hamas, Syekh Ahmad Yassin dan dikenal sebagai pendiri badan keamanan internal Hamas. Ia pernah dijatuhi hukuman seumur hidup oleh Zionis Israel pada akhir 80’an silam.
Sinwar menjalani hukuman 23 tahun karena memimpin aparat keamanan internal pertama kelompok itu, Majd, yang menargetkan dan membunuh warga Palestina yang diduga bekerja sama dengan Israel.
Pada 2011, dia dibebaskan bersama 1.047 tahanan Palestina dengan imbalan tentara Israel Gilad Shalit, yang diculik pejuang Palestina dalam serangan lintas batas pada tahun 2006.
Sinwar, mantan komandan sayap militer Hamas, kembali ke jabatannya sebagai pemimpin terkemuka di Hamas dan terpilih sebagai Kepala Kantor Politik Hamas di Gaza pada 2017. Saat itu ia juga menggantikan Ismail Haniyah.
Pada 2021 lalu, dia terpilih kembali untuk masa jabatan empat tahun lagi sebagai Kepala Hamas di Jalur Gaza.